22 Juli, 2024

Balon Bupati Dairi : Politikus Sejati Memakai Topeng Tanpa Membuat Wajahnya Terlalu Tebal

PMS
- Mendekati tahapan Pilkada pendaftaran bakal calon bupati Dairi di 27 Agustus 2024 ini, ada banyak cerita bak hiburan di tengah ketegangan menunggu keluarnya surat pencalonan dari pimpinan pusat partai-partai politik. Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pemuda Merga Silima (PMS) Kabupaten Dairi 

Robert Hendra Ginting, A.P, M.Si bersama Wakil Sekretaris DPD PMS Dairi Sennang Berampu ngopi bareng di Poda Coffe Sidikalang. Banyak hal mereka diskusikan diawali dengan penetapan 2 (dua) Bakal Calon Bupati Dairi jalur independen yang dinyatakan KPUD Kabupaten Dairi. 

Predikat lulus verifikasi faktual terhadap dukungan masyarakat yang di dapatkan 2 balon bupati ini adalah hal pertama yang terjadi di Kabupaten Dairi. Keseriusan luarbiasa mereka lihat pada satu pasangan bakal calon independen yang terkesan royal namun sudah terstruktur. 

Koreksi mereka sebelum penetapan menjadi calon ada 2 (dua) hal seperti pengoptimalan tim kerja dengan sistem pengawasan maupun sistem kerja piramida. Kemudian yang kedua, memperkuat komitmen pendukung serta menambah pemilih dengan memanfaatkan organisasi-organisasi kemasyarakatan dan atau kepemudaan ataupun lembaga keagamaan. 

Terbersit juga persiapan calon dari jallur independen yang minus tim kerja dari struktur partai politik dengan besaran amplop serangan fazar. Analisa mereka belajar dari kondisi kekinian, bahwa menghambur-hamburkan uang selain serangan fazar perlu di minimalisir dan melihat peluang simpati kuat untuk menambah dukungan masyarakat yang bermodel seperti efek bola bilyar. 

Sambil mengunyah kentang goreng yang merupakan snack satu-satunya di masa ekonomi sulit saat ini, pembicaraan mereka juga menyasar kepada mulai mentahnya isu pelangi yang di usung dimana semula dijadikan indikator utama hampir seluruh bakal calon Bupati Dairi. 

Alasan mereka karena bakal calon bupati yang "pelangi" ternyata lebih dari satu dan menjadi kurang gregetnya untuk menjadi salahsatu indikator utama perolehan suara. 

Kajian terhadap mantan Bupati Dairi yang berkeinginan menjadi calon Bupati Dairi kembali, juga mereka jadikan bahasan dengan berbagai sudut pandang kritis. 

Dugaan beratnya memperoleh dukungan kapal dari partai besarnya dan isu pemutasian dirinya menimbulkan masalah baru ketika ia memutuskan untuk maju kembali menjadi bakal calon bupati. 

Walaupun rencananya merangkul sosok hebat di masa rezim keluarganya yang menjadi penguasa. Efek berbagai "kejahatan" atau  "kriminalisasi" terhadap mayoritas pendukungnya, pada pilkada yang lalu, menorehkan tinta hitam serta mewariskan dendam tak berkesudahan.

Tetapi, mereka tidak habis pikir dan sampai pada pertanyaan mengapa begitu pe-de luarbiasa ia mengira para pejabat-pejabat daerah akan mendukung dan memilihnya. Bahkan meme yang berkembang, kalaupun petahana menang, jadilah lawan dia saat pilkada jangan jadi tim suksesnya. 

Karena, sebelumnya yang menjadi lawannya lah yang panen raya, pendukungnya jadi penonton di lapangan. 

Lebih dari 3 jam mereka serius dan kadang tertawa bersama menelanjangi sepak terjang para bakal calon Bupati Dairi, berikutnya. 

Sampai juga mereka dengan sosok "raksasa" yang katanya maju menjadi calon Bupati Dairi pada Pilkada tahun 2024 ini. Walaupun ada beberapa orang yang ke-pede-an menyatakan siap lahir batin menjadi pasangan wakilnya, namun ia sendiri tidak tahu apakah sosok "raksasa" itu jadi maju menjadi calon bupati atau tidak. 

Kalau emak-emak di jalan raya mengendarai kendaraan roda 2, ketika ingin berbelok, hanya dirinya dan Tuhan yang tahu apakah dia ingin belok kenan atau belom kiri. Pada kasus " raksasa" ini, sepertinya hanya Tuhan saja yang tahu apakah dia benerann maju menjadi calon Bupati Dairi. 

Kondisi ini bagi sebahagian orang bukanlah menjadi masalah yang penting mereka bisa mendapatkan tambahan sesuap nasi plus lauk 2 dan syukur-syukur ada kendaraan gratis yang diperoleh untuk makan-makan tadi.  

Ada lagi calon lain yang menurut mereka belum berperang tetapi bendera sudah setengah tiang. Tetapi, bila benar masih memungkiinkan untuk mengganti pengantinnya, sebaiknya buat lamaran baru lagi akan lebih bijaksana. 

Sosok Bakal Calon Bupati Dairi dari kelompok marga terbesar di Kabupaten Dairi membuat kening mereka berkerut dalam. Pendekatan yang telah dilakukannya terhadap organisasi dan sayap salah satu partai pemenang Pemiliu di Kabupaten Dairi adalah briliant. 

Namun ada kata ingat-ingat mereka ungkapkan karena kapal yang siap berlayar itu tidak sedang baik-baik saja. Mengingatkan kalau dulu ada peristiwa luar biasa yang mampu menenggelamkan impian seorang kader militan peraiih suara terbanyak gara-gara surat sakti bernama diskresi. 

Pembicaraan mereka pun terhenti ketika beralih ke seorang bakal calon Bupati Dairi lainnya. Calon ini pernah bertemu di tempat yang sama bersama salah seorang petinggi partai berlambang bintang mercy.  

Pada saat itu, sosok tokoh muda menghampiri mereka dan bersalaman penuh persahabatan sambil saling melempar senyum. lebih dari satu jam mereka berada sama dalam ruangan tersebut sambil sesekali waktu saling berpandangan dengan sang sosok balon bupati yang bicara serius dengan sang ketua. 

Tidak banyak topik pembahasan yang mereka kaji terhadap balon itu, dan berharap ada perubahans sikap minimal berbasa-basi dan tidak sombong serta rajin menabung, mungkin. 

Adalah tokoh muda yang menjadi balon bupati datang jauh dari Jakarta yang juga memiliki kans besar berlayar dengan kapal pemenang pileg Indonesia. Ketua DPD PMS Dairi pernah melakukan komunikasi tatap muka dengan balon tersebut dan semangat muda serta jiwa muda penuh kreatifitas sangat menggelora menggambarkan besarnya potensi dalam dirinya. 

Akhirnya mereka sampai pada kata-kata kalau topeng adalah satu-satunya benda yang menjadi favorite para bakal calon kepala daerah pada level apapun. Topeng pun bisa marah, tersenyum dan bungkam tergantung pesanan yang di order. 

Jangan baperan, kesepakatan mereka kali ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon Tinggalkan Pesan