PMS - Ketua Umum Persadaan Tarigan Mergana (PENTARINA) Anak Beru ras Anak Beru Menterina wilayah Sidikalang sekitarnya H. Anwar Sani Tarigan, S.E mengucapkan selamat ulang tahun ke - 44 kepada PENTARINA dan berharap persaudaraan kekeluargaan tetap terjalin dalam bingkai adat dan budaya ...
|
Lagu Ketua PMS Sidikalang Emanuel Sinuraya, S.P dan Isteri Bungaria br. Ginting, S.Pd |
suku Karo. Sementara itu Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pemuda Merga Silima Robert H. Ginting, A.P, M.Si yang juga anak beru Tarigan Mergana turut berbahagia serta mengucapkan selamat ulang tahun kepada PENTARINA.
Robert Ginting berharap adat dan budaya Karo tetap di pertahankan dan di terapkan dalam setiap kehidupan dimulai dari manusia lahir, menikah sampai meninggal dunia. Ia juga berpesan agar Pemerintah membuat kebijakan agar ada pendidikan terkait adat dan budaya seluruh Indonesia dan tidak hanya terbatas budaya lokal.
|
Anak beru Masak Hidangan Makan Siang |
Hal ini agar semua generasi penerus tau aturan dan adat setiap suku yang menjadi kekayaan Republik Indonesia ini. Ikut meramaikan acara perkolongkolong Pedro Ginting dan beru Sembiring.
Marga Tarigan ini tadinya berdiam di sebuah Gunung, yang kini
berubah menjadi Danau Toba. Mereka disebut sebagai bangsa Umang. Pada suatu
hari, istri manusia Umang Tarigan ini mengeluarkan banyak darah saat
melahirkan. Darah ini tiba-tiba menjadi kabut, dan kemudian jadilah sebuah
danau.
|
Melayani Penukaran Uang Sawerang / Cokong Cokong Menyanyi |
Cerita ini menggambarkan terjadinya Danau Toba dan migrasi orang Tarigan
dari daerah tersebut ke Purba Tua, Cingkes, dan Tungtung Batu. Tiga
orang keturunan marga Tarigan kemudian sampai ke Tongging yang waktu itu diserang oleh
burung Sigurda-gurda berkepala tujuh. Untuk itu Tarigan,
memasang seorang anak gadis menjadi umpan guna membunuh burung Sigurda-gurda
tersebut
|
Membuat Cimpa |
Di bawah gadis itu digalilah lubang tempat sebagai benteng marga
Tarigan. Ketika burung Sigurda-gurda datang dan hendak menerkam anak gadis itu,
maka Tarigan ini lalu memanjat pohon dan menyumpit (eltep) kepala burung
garuda itu.
|
Pasukan Anak Beru Sedang memasak |
Enam kepala kena sumpit, akan tetapi satu kepala tesembunyi di
balik dahan kayu. Salah seorang marga Tarigan ini lalu memanjat pohon dan
menusuk kepala itu dengan pisau. Melalui kisah ini, marga Tarigan dikenal
tangguh dan dapat mengalahkan musuh.
Beberapa generasi setelah kejadian ini, tiga orang keturunan
marga Tarigan ini diberi nama menurut keahliannya masing-masing, yakni:
·
Tarigan Pertendong
(ahli telepati).
·
Pengeltep (ahli
menyumpit).
·
Pernangkih-nangkih
(ahli panjat).
Tarigan pengeltep kawin dengan beru Ginting Manik. Diadakanlah
pembagian wilayah antara penghulu Tongging dengan Tarigan Pengeltep. Tarigan
menyumpitkan eltepnya sampai ke Tongtong Batu. Tarigan lalu pergi kesana, dan
itulah sebabnya pendiri kampung (Simantek Kuta) di Sidikalang dan sekitarnya
adalah Tarigan Gersang.
|
Iris Gula Merah Untuk Cimpa Oleh Cerdas br. Sembiring |
Tarigan Pertendong dan Tarigan Pernangkih-nangkih
tinggal di Tongging dan keturunannya kemudian mejadi Tarigan Purba, Sibero, dan
Cingkes, baik yang di Toba maupun yang di Simalungun.
|
Ginting Mergana Artis Karo Sejak Indonesia Merdeka |
Beberapa generasi
kemudian berangkatlah dua orang marga Tarigan dari Tongtong Batu ke Juhar, yang
kemudian di Juhar dikenal sebagai Tarigan Sibayak dan Tarigan Jambor Lateng. Tarigan
Sebayak mempunyai nama rurun Batu (laki-laki) dan Pagit (perempuan).
Sementara
nama rurun Tarigan Jambor Lateng adalah Tarik (laki-laki) dan Lumbung
(perempuan) Kemudian datang pulalah Tarigan Rumah Jahe dengan nama rurun
Kawas (laki-laki) dan Dombat (perempuan). Sumber id.wikipedia.org
Mejuahjuah. ...selamat ultah mama tigan
BalasHapusMantp ketua. Maju terus Pentarina.
BalasHapus