16 Agustus, 2023

Ketua PMS Dairi Sampaikan Permohonan Kepada Presiden dan Kapolri Untuk Ikut Berdoa Demi Keselamatan Masyarakat Tenggiring

PMS
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pemuda Merga Silima Robert H. Ginting, A.P, M.Si – Ketua Harian Javeth Karbanes Bismar Pinem, SE – Sekretaris Jaini Eddy Syahputra Tarigan, S.STP, M.Ec. Dev – Bendahara Jembal Putra Ginting, S.H, M.H dan Sekretaris Harian Ayu Wanda br. Ginting menyatakan keprihatinan dan kesedihan mendalam mendengar serta melihat kerusakan luar biasa jalan-jalan di sebahagian Kecamatan Tanah Pinem. Jalan ke Desa Sukadame, Desa Sinar Pagi dan Desa Alur Subur yang hanya bisa di lalui kendaraan roda 4 gerdang 2 atau double gardan . Masyarakat di ketiga Desa ini pun belum seluruhnya menikmati listrik dan hanya mengandalkan genset yang hidup jam 18.00 WIB dan mati pukul 24.00 WIB. Demikian juga keadaan yang tidak jauh berbeda dialami masyarakat Desa Kuta Gamber, Desa Lau Primbon dan Desa Kempawa Kecamatan Tanah Pinem Kabupaten Dairi Propinsi Sumatera Utara yang di sebut wilayah Tenggiring. Sekitar 12 kilometer jalan tunggal penghubung ketiga desa tersebut ke ibu kota Kecamatan Tanah Pinem di Kutabuluh, sangat memprihatinkan dan memiliki tingkat resiko kecelakaan tinggi.


Jalan Rusak dan Tebing Berhiaskan Batu Besar

Jalan Berlobang plus Lumpur

 

Jalan Rusak

Panorama indah di puncak wilayah Tenggiring ini terlihat lebih indah dari Puncak Bogor sangat potensial jika dikembangkan menjadi objek wisata namun tidak tersentuh sama sekali oleh Pemerintah.

 

Jalan Hampir Putus

Barisan lobang besar dan jurang yang dalam serta terjal banyak sekali menghiasi akses jalan yang setiap hari dilintasi masyarakat serta pelajar. Masyarakat yang mayoritas bertani palawija ini rata-rata menghasilkan 4.000 ton jagung dan 3.000 ton kemiri setiap tahunnya harus merajut kesedihannya walau panen melimpah karena tingginya biaya pengangkutan hasil bumi ini. Semua karena biang keroknya jalan yang rusak tak berpri kemanusiaan.

 

Jalan Menunggu Tenggelam


” Untuk Desa Kempawa produksi jagung dalam setahun tidak kurang dari 1600 ton, kemiri 1000 ton, untuk tanaman palawija seperti cabai dan tomat rata rata 100 ton per tahun, produk pertanian lain juga masih cukup banyak yang dihasilkan. Tapi karena kondisi jalan yang rusak biaya transportasi juga cukup tinggi. Untuk 1 kg hasil pertanian kita minimal mengeluarkan biaya transportasi Rp 1000 untuk mencapai pasar. Biaya ini belum termasuk biaya transport dari kebun,” kata Ardat Ginting Kepala Desa Kempawa.

 

Jalan Longsor


Kadang keberuntungan masyarakat Tenggiring menjauh jika datang musim panen sekaligus musim hujan karena tidak ada kendaraan yang berani datang melawan resiko tinggi  untuk mengangkut hasil bumi itu. Ardat Ginting juga menambahkan bahwa kondisi tanah di wilayah ini cukup baik untuk tanaman palawija seperti sayur mayur, namun karena kondisi jalan yang rusak tidak banyak petani yang berani menanam kalaupun ditanam maka tanaman palawija ini harus cepat dijual kalau sudah dipanen.  

 

Anak-anak sekolah pun dimasa ia membekali dirinya untuk berjuang memperoleh masa depan yang cerah kelak sudah di paksa berjuang menyelamatkan dirinya masing-masing ketika harus berangkat kesekolah.  Kalau musim penghujan anak anak tidak bisa berangkat ke sekolah karena tidak ada kendaraan. Upaya pemerintah 3 desa di wilayah Tenggiring ini mengusulkan pembangunan jalan tersebut kepada pemerintah Kabupaten Dairi sudah dilakukan bertahun tahun namun hingga saat ini hanya janji-janji saja.

 

” Setiap tahun melalui musyawarah pembangunan tingkat kecamatan sudah kita usulkan untuk perbaikan jalan ini, namun belum ada realisasinya. Perbaikan jalan terakhir kali dilakukan pada tahun 1999 yang lalu, setelah pembangunan tersebut pemerintah kabupaten hanya melakukan tambal sulam di beberapa titik. Kerusakan jalan ini hampir di semua titik sepanjang kurang Lebih 35 KM. Sekarang bekas aspal juga sudah sulit di cari di badan jalan,” pungkas Ardat Ginting.


Warga  Desa Kempawa terdiri dari Dusun Kempawa, Dusun Durian, dan Dusun Kuta Nangka, Desa Kuta Gamber terdiri dari  Dusun Kuta Gamber,  Dusun Liren, Dusun Simpang Tiga sedangkan Desa Lau Primbon terdiri dari Dusun 1 Atas, Dusun 2 Bawah, Dusun 3 Kepar, Dusun Lau Sungsang, Dusun Tanjung Jati dan Dusun Buluh Laga.

Ketua PMS Dairi mengatakan telah menyampaikan duka masyarakat Tenggiring ini kepada Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Pemuda Merga Silima (PMS) Indonesia Mbelin Brahmana. Harapannya agar Ketum DPP PMS Indonesia menyampaikan Permohonan Kepada Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo dan Kapolri Jendral Polisi Listyo Sigit Prabowo, M.Si untuk Ikut berdoa demi keselamatan masyarakat Tenggiring Kecamatan Tanah Pinem Kabupaten Dairi Propinsi Sumatera Utara.

 

“Sebagai Pemimpin yang juga di cintai suku Karo, kita berhak mengadu dan bermohon kepada Pak Presiden dan Pak Kapolri” pungkas Robert Ginting.

2 komentar:

  1. Terima kasih buat ketua pms kabupaten Dairi yang telah peduli dengan kecamatan tanah Pinem
    Terutama desa kami desa SUKADAME

    BalasHapus

Mohon Tinggalkan Pesan