Jalan Rusak |
Panorama indah di puncak wilayah Tenggiring ini terlihat lebih indah dari Puncak Bogor sangat potensial jika dikembangkan menjadi objek wisata namun tidak tersentuh sama sekali oleh Pemerintah.
Jalan Hampir Putus |
Barisan
lobang besar dan jurang yang dalam serta terjal banyak sekali menghiasi akses
jalan yang setiap hari dilintasi masyarakat serta pelajar. Masyarakat yang
mayoritas bertani palawija ini rata-rata menghasilkan 4.000 ton jagung dan 3.000
ton kemiri setiap tahunnya harus merajut kesedihannya walau panen melimpah
karena tingginya biaya pengangkutan hasil bumi ini. Semua karena biang keroknya
jalan yang rusak tak berpri kemanusiaan.
Jalan Menunggu Tenggelam |
Jalan Longsor |
Kadang keberuntungan
masyarakat Tenggiring menjauh jika datang musim panen sekaligus musim hujan
karena tidak ada kendaraan yang berani datang melawan resiko tinggi untuk mengangkut hasil bumi itu. Ardat Ginting juga menambahkan bahwa kondisi tanah
di wilayah ini cukup baik untuk tanaman palawija seperti sayur mayur,
namun karena kondisi jalan yang rusak tidak banyak petani yang berani menanam kalaupun ditanam maka tanaman palawija ini harus cepat dijual kalau sudah dipanen.
Anak-anak sekolah pun
dimasa ia membekali dirinya untuk berjuang memperoleh masa depan yang cerah
kelak sudah di paksa berjuang menyelamatkan dirinya masing-masing ketika harus
berangkat kesekolah. Kalau musim
penghujan anak anak tidak bisa berangkat ke sekolah karena tidak ada kendaraan.
Upaya pemerintah 3 desa di wilayah Tenggiring ini mengusulkan pembangunan jalan
tersebut kepada pemerintah Kabupaten Dairi sudah dilakukan bertahun tahun namun
hingga saat ini hanya janji-janji saja.
” Setiap tahun melalui musyawarah pembangunan
tingkat kecamatan sudah kita usulkan untuk perbaikan jalan ini, namun belum ada
realisasinya. Perbaikan jalan terakhir kali dilakukan pada tahun 1999 yang
lalu, setelah pembangunan tersebut pemerintah kabupaten hanya melakukan tambal
sulam di beberapa titik. Kerusakan jalan ini hampir di semua titik sepanjang
kurang Lebih 35 KM. Sekarang bekas aspal juga sudah sulit di cari di badan
jalan,” pungkas
Ardat Ginting.
Warga Desa Kempawa terdiri dari Dusun Kempawa, Dusun Durian, dan Dusun Kuta Nangka, Desa Kuta Gamber terdiri dari Dusun Kuta Gamber, Dusun Liren, Dusun Simpang Tiga sedangkan Desa Lau Primbon terdiri dari Dusun 1 Atas, Dusun 2 Bawah, Dusun 3 Kepar, Dusun Lau Sungsang, Dusun Tanjung Jati dan Dusun Buluh Laga.
Ketua PMS Dairi mengatakan telah menyampaikan duka masyarakat Tenggiring ini kepada Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Pemuda Merga Silima (PMS) Indonesia Mbelin Brahmana. Harapannya agar Ketum DPP PMS Indonesia menyampaikan Permohonan Kepada Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo dan Kapolri Jendral Polisi Listyo Sigit Prabowo, M.Si untuk Ikut berdoa demi keselamatan masyarakat Tenggiring Kecamatan Tanah Pinem Kabupaten Dairi Propinsi Sumatera Utara.
“Sebagai Pemimpin yang juga di cintai suku Karo, kita berhak
mengadu dan bermohon kepada Pak Presiden dan Pak Kapolri” pungkas Robert Ginting.
Terima kasih buat ketua pms kabupaten Dairi yang telah peduli dengan kecamatan tanah Pinem
BalasHapusTerutama desa kami desa SUKADAME
Mejuahjuah
Hapus