PMS DAIRI - Pada acara ini mengungkap
masalah-masalah yang berhubungan dengan kepercayaan, kini gurun, pertawar-
tawar, guru sibaso, simata sadawari, peraturan ngkuburkan kalak simate sada
wari, kalak dumpang perkas, kalak mate nguda dan turi-turin lima puluh kurang
dua. Kalau kita tinjau dalam sejarah dalam sejarah bangsa kita sebelum pengaruh
Hindu, Budha, Islam, Kristen ke Indonesia maka nenek-moyang kita menaruh
kepercayaannya pada pohon-pohon besar, batu besar, sungai-sungai dan lain
sebagainya.
KEPERCAYAAN KEPADA GUNUNG SIBAYAK. Sebagaimana telah dibicarakan tadi
bahwa masyarakat Karo tradisi masih percaya kepada gunung, terutama gunung
Sibayak. Menurut anggapan mereka, bahwa roh-roh digunung Sibayak itu yang
disebut mereka Siberu Kertah Ernala, bisa mendatangkan rejeki, bisa mengobati berbagai
penyakit dan lain sebagainya.
Upacara Kurbannya Tepat pada hari yang disebut
mereka Cekura Dudu, maka mereka mengadakan persiapan-persiapan seperlunya untuk
mengadakan pesta- pesta yang disebut Pesta Erpangir Kulau. Mereka pergi secara berombongan
kesungai Lau Debuk-Debuk.
Lau Debuk-Debuk ini adalah suatu tempat pemandian
yang ramai dikunjungi para tourist. Air sungai ini hangat hangat kukuh, dan
segala gatal dan kudis bisa disembuhkan oleh air sungai ini. Tempat sungai ini
terletak di kaki Gunung Sibayak.
Pada waktu mandi mereka berlangir dan
mengadakan doa-doa agar roh suci yang disebut Siberu Kertah Emnala, datang dan
mendampingi mereka sampai pulang kerumah, dimana segala persiapan-persiapan
telah lengkap.
Setelah selesai mandi mereka pun pulang kerumah dan menurut anggapan,
mereka telah bersih dari setan-setan dan roh-roh jahat yang selama ini mencekam
mereka. Di rumah telah tersedia perlengkapan- perlengkapan dan sajian-sajian,
yaitu : 1. Cimpa buka siang. 2. Cimpa lepat. 3. Cimpa lambe-lambe. 4. Cimpa
pustaka. 5. Cimpa putih. 6. Cimpa Megara. 7. Cimpa megersing. 8. Jeruk. 9.
Mumbang. 10. Minyak wangi. 11. Kain Putih.
Sumber : Buku Mutiara Hijau Budaya Karo. Penerbit Balai Adat Budaya Karo (Sastra Klasik, Seni & Adat, Serta Pemerintahannya). 2012. Penyunting : Drs. Sarjani Tarigan, MSP
👍
BalasHapus