24 Juni, 2023

Tari Berhubungan Dengan Kepercayaan Karo

PMS DAIRI
Pada acara ini mengungkap masalah-masalah yang berhubungan dengan kepercayaan, kini gurun, pertawar- tawar, guru sibaso, simata sadawari, peraturan ngkuburkan kalak simate sada wari, kalak dumpang perkas, kalak mate nguda dan turi-turin lima puluh kurang dua. Kalau kita tinjau dalam sejarah dalam sejarah bangsa kita sebelum pengaruh Hindu, Budha, Islam, Kristen ke Indonesia maka nenek-moyang kita menaruh kepercayaannya pada pohon-pohon besar, batu besar, sungai-sungai dan lain sebagainya. 

KEPERCAYAAN KEPADA GUNUNG SIBAYAKSebagaimana telah dibicarakan tadi bahwa masyarakat Karo tradisi masih percaya kepada gunung, terutama gunung Sibayak. Menurut anggapan mereka, bahwa roh-roh digunung Sibayak itu yang disebut mereka Siberu Kertah Ernala, bisa mendatangkan rejeki, bisa mengobati berbagai penyakit dan lain sebagainya. 

Upacara Kurbannya Tepat pada hari yang disebut mereka Cekura Dudu, maka mereka mengadakan persiapan-persiapan seperlunya untuk mengadakan pesta- pesta yang disebut Pesta Erpangir Kulau. Mereka pergi secara berombongan kesungai Lau Debuk-Debuk. 

Lau Debuk-Debuk ini adalah suatu tempat pemandian yang ramai dikunjungi para tourist. Air sungai ini hangat hangat kukuh, dan segala gatal dan kudis bisa disembuhkan oleh air sungai ini. Tempat sungai ini terletak di kaki Gunung Sibayak. 

Pada waktu mandi mereka berlangir dan mengadakan doa-doa agar roh suci yang disebut Siberu Kertah Emnala, datang dan mendampingi mereka sampai pulang kerumah, dimana segala persiapan-persiapan telah lengkap. 

Setelah selesai mandi mereka pun pulang kerumah dan menurut anggapan, mereka telah bersih dari setan-setan dan roh-roh jahat yang selama ini mencekam mereka. Di rumah telah tersedia perlengkapan- perlengkapan dan sajian-sajian, yaitu : 1. Cimpa buka siang. 2. Cimpa lepat. 3. Cimpa lambe-lambe. 4. Cimpa pustaka. 5. Cimpa putih. 6. Cimpa Megara. 7. Cimpa megersing. 8. Jeruk. 9. Mumbang. 10. Minyak wangi. 11. Kain Putih.

Sumber : Buku Mutiara Hijau Budaya Karo. Penerbit  Balai Adat Budaya Karo (Sastra Klasik, Seni & Adat, Serta Pemerintahannya). 2012. Penyunting : Drs. Sarjani Tarigan, MSP

1 komentar:

Mohon Tinggalkan Pesan