Menilik
isi lagu dalam suatu pesta gendang, maka seni suara dapat kita bagi 5 bagian,
yaitu : 1. Bernyanyi gembira (nyanyian perkolong-kolong). 2. Nyanyian tabas yang
berisikan magic oleh guru pertabas-tabas. 3. Nyanyian yang bersifat percintaan
(guro-guro aron). 4. Nyanyian sedih atau tangis pada upacara meninggal. 5. Nyanyian
berupa cerita seperti turin-turin sibayak barus jahe, turin-turin Sitera
jile-jile dan lain-lain.
B. SENI MUSIK
Menurut pemakaian alat-alat musik Karo
tradisi, maka alat-alat ini dapat kita bagi atas 2 kelompok yaitu : Kelompok I.
a. Serunai (alat tiup). b. Gendang Singindungi (alat pukul). c. Gendang
Singanaki (alat pukul). d. Penganak/
canang (alat pukul). e. Gong (alat pukul). Kelompok II. a. Belobat (alat
tiup). b. Suerdam (alat tiup). c.
Suluing (alat tiup). d. Keteng-keteng (alat
pukul). e. Kulcapi . (alat petik). f. Merbab
(alat gesek).
LAGU-LAGU TRADISI YANG BERSIFAT HOMOPHONE.
Lagu-lagu ini dapat kita bagi atas bagian menurut namanya. a. Lagu tabas Lagu ini berisikan mantera yang dibawakan oleh Guru Penawar dan Guru Pardewel-dewel. Iramanya masih dalam penyelidikan. b. Lagu tangis Lagu ini dipakai pada upacara orang meninggal. c. Lagu katoneng-katoneng.
Lagu ini dipakai pada upacara Mengket rumah baru (memasuki rumah baru) dan perkawinan. d. Lagu pingko-pingko Lagu pingko-pingko itu adalah sejenis lagu tradisi karo yang bersifat satu suara. Lagu ini juga bisa dinyanyikan oleh perkolong-kolong dan muda mudi dikampung-kampung. e. Lagu perkolong-kolong. Isi lagu perkolong-kolong ialah orang yang terampil menari, menyanyi yang dapat memikat hati para penonton.
Sumber : Buku Mutiara Hijau Budaya Karo. Penerbit Balai Adat Budaya Karo (Sastra Klasik, Seni & Adat, Serta Pemerintahannya). 2012. Penyunting : Drs. Sarjani Tarigan, MSP
👍
BalasHapus