15 Oktober, 2022

KISAH SAHABAT MENIKMATI PESTA BUDAYA NJUAH NJUAH

PMS DAIRI - Guyuran hujan seperti "ngamuk" di 2 (dua) hari pagelaran budaya Pesta Njuah Njuah tidak menyurutkan orang datang mengobati kerinduan yang di pendam selama 2 (dua) tahun untuk menikmati tampilan budaya kekayaan Indonesia khususnya di Kabupaten Dairi. 

Sepertinya banyak sekali orang tertipu, cuaca yang selalu sangat cepat berubah, sebentar hujan sebentar cerah sebentar panas. Perubahan  banyak membuat orang yang tidak siap menjadi kelimpungan, sebahagian naik tensi, sebahagian balik kanan sambil menggerutu, sebagian memaki-maki karena sudah banyak uang yang dikeluarkannya. Gara-gara perubahan, ada juga yang membuat rumah tangga ribut 'la siangkaan" (bahasa Karo) yang artinya gak saling mengerti lagi alias cekcok.
Adalah 7 (tujuh) orang sahabat hadir di kompleks Gedung Nasional Djauli Manik, di luar pagar, lokasi pagelaran budaya Pesta Njuah Njuah. Mereka ini pun dulu hadir saat cerah dan langit menjanjikan untuk hepi-hepi. Namun karena perubahan, sepertinya ikutan menjadi korban yang berbeda-beda.

Pembahasannya ringan saja seperti pujian karena  besarnya perhatian Pemerintah yang berani menganggarkan 700 juta untuk menyelenggarakan Pesta Budaya Njuah Njuah, ramainya pedagang, pawang hujan yang ketiduran, partai-partai yang tidak lolos, tulisan chatingan WA ke orang maupun organisasi Kemasyarakatan maupun Organisasi Kepemudaan yang di undang tapi tidak hadir ataupun yang tidak di undang ataupun yang tidak di undang tapi semangat hadir.

Namun di balik balutan canda tawa mereka, terselip harapan seragam yang di ungkapkan, kiranya kedepan Kabupaten Dairi kondisinya akan menjadi baik. Kesimpulan cerita para sahabat ini santun dan mungkin karena hanya makanan ringan yang mereka santap seperti telor gulung 20 cucuk, bakso mercon 3 porsi, chitatos ukuran besar 2 bungkus, kopi hitam 7 gelas, aqua 3 botol dan rokok yang digilir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon Tinggalkan Pesan