Kampanye Negatif (negative campaign) adalah penggunaan seperti metode rayuan yang merusak, sindiran atau rumors yang tersebar mengenai sasaran kepada para kandidat atau calon kepada masyarakat agar menimbulkan presepsi yang dianggap tidak etis terutama dalam hal kebijakan publik. Kampanye negatif bertujuan untuk memojokkan karakter seseorang. Sedangkan kampanye hitam bertujuan untuk menghancurkan karakter seseorang dan mengarah kepada tindak pidana. Kemudian dari sisi kebenaran, kampanye negatif menggunakan data yang sahih, sementara kampanye hitam datanya tak sahih atau mengada-ada.
Kampanye Hitam dan Kampanye Negatif ini sangat ditakuti oleh para kandidat yang ingin menang pada perhelatan pemilihan umum apalagi pada pemilihan kepala daerah di level kabupaten / kota maupun propinsi. Calon-calon bupati / walikota atau gubernur biasanya akan saling memformulasikan berbagai bentuk kampanye hitam maupun kampaye negatif. Dibutuhkan tim khusus yang tugasnya hanya merumuskan model dan materi kampanye hitam dan kampanye negatif. Ada banyak contoh kampanye hitam dan kampanye negatif dan metodenya dapat melalui beberapa seperti media sosial, media cetak maupun selebaran atau baleho atau spanduk.
Materi-materi kampanye hitam maupun kampanye negatif dikemas lengak dengan data berupa gambar, rekaman video lawas juga dapat di tambahkan pembanding sebagai bahan memperkuat materi kampanye hitam maupun kampanye negatif.
1. Ijazah Palsu.
Isu ini sebenarnya sudah tidak populer lagi jika dipraktekkan, namun berbeda jika itu mengarah ke negatif campaign, maka kelemahan yang selama ini terjadi adalah investigasi dilakukan pihak lawan menjelang perhelatan Pemilu di saat waktunya mepet mendekati tanggal penyelenggaraan tahapan Pilkada. Seharusnya, masing-masing tim pemenangan atau tim sukses bakal calon kepala daerah minimal 1 (satu) tahun sebelum proses pendaftaran calon bakal kepala daerah sudah menelusuri semua lembaga pendidikan dan mendapatkan data valid sebagai bahan menghancurkan lawan.
2. Masa Lalu Jahat.
Rekaman masa lalu calon juga dapat dijadikan bahan untuk black campaign . Kadang orang mencari "kejahatan-kejahatan" sang calon masa lalu untuk di jadikan black campaign maupun negatif campaign. Misalnya dulu dia pernah menjadi penjahat, pernah menampar atau memaki seorang nenek-nenek, pembohong, menebar janji palsu, menyakiti seseorang, tidak pluralis, tidak adil, tidak konsisten, tidak jujur atau tidak jantan bagi calon yang laki-laki.
3. Sahabat Kontroversi.
Siapa saja sahabat-sahabat calon kepala daerah di cari yang kontoversi dan diberikan ulasan-ulasan atau dikait-kaitkan dengan calon atau bakal calon kepala daerah. Tujuannya adalah membangkitkan aura orang lain atau masyarakat untuk tidak menyukai calon kepala daerah karena dia berteman atau foto dengan orang-orang yang di bencinya.
4. Raport Merah.
Materi ini biasanya diperuntukkan bagi calon-calon incumbent. Tidak sulit merumuskan black maupun negatif campaign model raport merah ini. Cukup menginventarisis janji-janji calon waktu kampanye Pilkada dulu kemudian menginvestigasi dengan melihat APBD, mana janji-janji kampanye dulu yang sudah di tepati atau direalisasi lengkap dengan uraian dan nilai kualitas maupun penyimpangannya, kemudian mendeteksi mana janji-janji kampanye dulu yang tidak diprogramkan atau tidak di realisasi lengkap dengan alasan-alasan pembelaan calon lalu di analisas agar berwujud bumerang bagi calon itu.
5. Kesaksian Tim Sukses.
Materi ini sangat ampuh bila di praktekkan untuk menjadikan maksud black maupun negatif campaign mudah tercapai. Tim mengumpulkan para tokoh-tokoh masyarakat apakah dia tokoh adat, tokoh budaya, tokoh suku, tokoh pemuda maupun tokoh intelektual dan memberikan materi untuk black dan negatif campaign agar di pelajari serta dituangkan dalam baleho, sepanduk, rekaman video untuk disebarluaskan di media sosial maupun media elektronik. Hal ini memang cukup rentan terhadap berbagai upaya perlawanan yang akan mencoba menggiring tindakan atau produk-produk itu ke pelanggaran UU ITE maupun Pidana. Namun ada kaedah-kaedah atau indikator-indikator jeratan hukum yang bisa dihindari sehingga mampu memuluskan model atau materi ini. Pada materi ini, tokoh agama sebisa mungkin dihindari untuk dilibatkan, karena walaupun kerja ini adalah black and negatif campaign tapi sebaiknya agama jangan di bawa-bawa ke ranah politik, kurang elegan.
6. Pindahin Dosa Orang ke Calon.
Agak lucu terdengar, tapi pemahamannya mungkin seperti ini, tim mencari berbagai permasalahan-permasalahan viral minimal ada produk kerja yang menimbulkan ketidaksukaan orang. Tim akan meramu kata-kata untuk menyambungkan peran sang calon kepada oknum pelaku 'dosa' atau 'kejahatan' yang terjadi. Ramuan ini akan di umbar ke masyarakat di sekitar sesuai dengan potensi besaran keterkaitan isu black dan negatif campaign yang di buat itu. Walupun ini bisa berlaku ke semua calon, namun efeknya akan lebih besar jika dikenakan kepada calon incumbent.
7. Pinjam Mulut / Pinjam Tangan Tokoh Nasional
Tim sukses mencari berbagai tokoh Nasional yang memiliki nilai positif ataupun yang di pandang memiliki pengaruh besar bagi masyarakat. Banyak hal bisa di titipkan kepada sang tokoh, seperti memintanya mengeluarkan statemen buruk atau jelek terhadap calon kepala daerah. Tekhniknya akan lebih joss jika dilakukan pada momen-momen besar seperti pada kegiatan perayaan-perayaan bidang keagamaan, sosial maupun olahraga. Lebih baik lagi jika dilakukan ketika sang tokoh di sponsori memberikan bantuan sosial lalu di daulat menyampaikan statemen untuk mendukung calon kita atau pun juga menyampaikan pandangan "jelek" terhadap calon lain.
8. Sabotase.
Sabotase adalah tindakan perusakan yang dilakukan secara terencana, disengaja dan tersembunyi terhadap peralatan, personel dan aktivitas dari bidang sasaran yang ingin dihancurkan yang berada di tengah-tengah masyarakat, kehancuran harus menimbulkan efek psikologis yang besar. Ini pun bisa dikategorikan sebagai black ataupun negatif campaign walaupun mengarah ke hasil dari tindakan yang dilakukan. Misalnya ketika sang calon mengadakan acara tertentu, banyak contoh sabotase seperti merusak asupan listrik di tempat acara, merusak alat peraga, kendaraan, menghambat pelaksanaan acara sesuai perencanaan. Sabotase ini akan di "goreng" menjadi sebuah informasi kesengajaan calon sehingga akan menimbulkan kemarahan atau mengurangi rasa simpati masyarakat.
9. Adu Domba
Namanya politik, tentu ada juga yang jauh dari sopan santun, etika bahkan ada yg cenderung akan melanggar undang-undang. Bagaimanan menformulasi informasi sehingga tim-tim sukses atau pendukung sang calon timbul ketidakharmonisasi, saling curiga dan menimbulkan kemarahan di dalam kelompok.
10. Bantuan Orang Gila
Memang model ini bukanlah tindakan kstaria, tetapi bisa dijadikan model black atau negatif campaign untuk merusak penyelenggaraan kegiatan yang dihadiri sang calon. Pada prakteknya, di cari orang-orang gila dan di lepaskan di lokasi acara. Tentu akan menimbulkan kegaduhan, besar kecilnya kegaduhan akan dilihat dari "ngamuknya" orang gila itu.
11. Bantuan Orang Mabuk.
Ini mirip-mirip meminta bantuan orang gila. Namun terlihat lebih santun karena orang mabuk ini adalah orang waras walau tindakannya bisa tidak waras.
12. Mengugah Air Mata.
Biasanya kaum perempuan akan sangat tersentuh bila orang menangis, bersedih, terlebih jika yang menangis adalah ibu-ibu atau nenek-nenek. Buatlah video kesedihan atau kekecewaan seseorang karena perlakuan calon kepala daerah. video yang tidak perlu panjang supaya mudah di share atau di sebar melalui WA atau FB ini haruslah nyata dan bukan rekayasa, karena jika tidak benar dan rekayasa nanti bisa di laporkan sebagai tindakan menyebarkan berita bohong atau perlakuan tidak menyenangkan. Bukti fisik, rekaman apalagi di tambah saksi-saksi akan memperkuat model ini diterapkan sebagai black atau negatif campaign.
Beberapa model dan materi black and negatif campaign sejatinya tidaklah membahayakan diri sendiri. Politik memang hanya mendefenisikan dirinya untuk mencapai tujuan walau memperolehnya dengan cara apapun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon Tinggalkan Pesan