04 Oktober, 2022

BINCANG-BINCANG PARIPURNA STAND UP COMEDY

PMS DAIRI -  Menurut KBBI / Kamus Besar Bahasa Indonesia, Bincang /bin·cang/,  berbincang /ber· bin· cang/ v bercakap - cakap membicarakan sesuatu; sedangkan paripurna /pa·ri·pur·na/ a lengkap; penuh lengkap: rapat. 

Sementara Stand up comedy adalah seni pertunjukkan komedi yang dilakukan oleh satu penampil (One man show) atau yang biasa disebut komika. Menurut Pragiwaksono (2012) mengatakan bahwa Stand up comedy itu berangkat dari observasi, memotret fenomena sosial, menganalis dan membahasnya secara monolog yang lucu. Kemudian, Badut   memiliki arti pelawak (dalam pertunjukan dan sebagainya). Secara menurut Wikipedia Badut adalah seorang penghibur yang memoles wajahnya dengan bedak tebal dan berpakaian aneh, serta fasih memperagakan mimik-mimik lucu. 

Kemudian, Unjuk rasa atau demonstrasi ("demo") adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan orang di hadapan umum. Unjuk rasa biasanya dilakukan untuk menyatakan pendapat kelompok tersebut atau penentang kebijakan yang dilaksanakan suatu pihak atau dapat pula dilakukan sebagai sebuah upaya penekanan secara politik oleh kepentingan kelompok.

Sore hari, Senin 3 Oktober 2022 di ‘ruang sidang umum rakyat’ Mie Aceh, beberapa orang sahabat berkumpul membicarakan fenomena latah yang ada di sekitarnya. Ada banyak sebenarnya praktek demo yang kita lihat.  Demo masak, demo membuat kue, demo menggunakan mesin semprot cuci mobil sudah pasti dikuasai dan pasti hasil akhirnya sudah diketahui tepat. Sementara demo masyarakat ada beberapa kategori.

Kategori pertama, demo yang memang berasal dari “hati nuraninya”, menyuarakan apa yang ada dirasakan tidak ada materi tersembunyi lainnya. Contohnya, demo emak-emak yang protes karena harga sembako yang melambung tinggi, sehingga sulit berpikir lagi.

Demo jenis kedua adalah demo yang berasal dari  “pesanan orang lain” atau yang disebut demo orderan mirip seperti kita order pesanan dari grab atau go food. Demo ini dilakukan oleh orang yang mewakili orang lain untuk menyuarakan keinginannya kepada kelompok atau lembaga tertentu. Biasanya ada honor atau janji-janji seperti kemudahan dan pekerjaan yang diberikan oleh orang yang meng-order demo itu

Demo jenis ketiga adalah demo “bola bilyar” Demo ini  biasanya dilakukan oleh aktivis yang ingkin meneken suatu kelompok. Seperti penegak hukum maupun sekumpulan orang atau kelompok untuk “memaksa” mereka melakukan tindakan tertentu dan kadangkala  menjadikan demo itu adalah alasan penguat atau starting point pengambilan keputusan atau tindakan.

Demo jenis keempat adalah demo “tembak malam”.  Namanya nembak di malam hari, cemanalah caranya ?.Demo ini dilakukan oleh orang atau sekelompok orang yang tujuannya untuk membuat kekacauan dan cenderung mengadu domba satu kelompok dengan kelompok lain, dan biasanya pendemo atau orang lain akan memperoleh keuntungan akibat akhir dari proses adu domba ini. Demo ini mirip seperti politik adu domba yang dilakukan oleh kolonial saat penjajahan dulu.

Demo kelima adalah demo “pencitraan”, Demo ini akan dilakukan oleh sekelompok orang untuk menaikkan citra atau sosok seseorang atau kelompok tertentu dengan berbagai strategi yang dilakukan, seperti menggelar opera air mata, pemberian sembako, pemberian sesuatu barang dan aksi-aksi social lainnya.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pemuda Merga Silima (PMS) Kabupaten Dairi – Robert Hendra Ginting, AP, M.Si ketika di minta komentarnya terkait maraknya aksi-aksi demo di Indonesia ini, mengatakan :

Apapun bentuk demo nya, kita punya nurani yang seharusnya tidak murahan dan walaupun karena demo itu dapur kita ber-asap, namun harus ingat jangan terlalu kali dong. Kepentingan masyarakat luas seyogyanya menjadi prioritas. Kita harus cerdas juga dan minimal belajar untuk bisa cerdas. Ingat, jejak digital akan di tulis oleh media apalagi media online yang banyak sekarang. Jangan sampai wibawa kita sebagai orang tua, bolang, nini, opung, tulang akan jelek sekarang bahkan nanti di mata keturunan serta orang-orang yang sayang sama kita “ pungkasnya.

2 komentar:

  1. Mantap programnya. Meng edukasi. Siap kapan berdiskusi tuk menambah literasi mengedukasi publik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih, sudah menjadi tanggungjawab bersama untuk ambil bagian meng-edukasi masyarakat memberikan pencerahan yang baik dan benar.

      Hapus

Mohon Tinggalkan Pesan