PMS DAIRI - Tarian adat tradisional suku Karo memiliki aneka tarian khas yang sampai kini terjaga dengan baik dari generasi dan generasi. Kami paham dan Anda pun mengetahuinya bahwa banyak tugas sekolah yang berkaitan dengan tarian tradisional Batak Karo, apakah itu tentang nama – namanya, sejarah, pola lantai dan filosofi dibalik sebuah tarian. Dengan demikian harus pihak yang menyediakan konten supaya jika ada pihak lain yang memerlukan informasinya dapat dengan cepat menemukannya.
Hal yang lebih penting lagi, jangan hanya mengetahui secara teori, namun sudah sebaiknya, ada sebagian orang suku Karo yang bisa memerankan tariannya untuk berbagai pertunjukan daerah, apakah ditampilkan pada acara adat, acara pernikahan atau hajatan lain. Bahkan bisa saja dikemas menjadi salah satu destinasi wisata Karo guna menghibur para turis yang datang dari berbagai negara. Selain tarian Karo langgeng, pemasukan anggaran ekonomi daerah jadi bertambah. Sudah tentu untuk menerapkan terobosan ini sangat diperlukan peran serta dari berbagai pihak, salah satunya peran pemerintah melalui kebijakannya.
Dampaknya, para agen travel akan membuat paket-paket wisata nantinya, salah satu hiburan seni tari jadi spot wisata. Nah, untuk Anda yang membutuhkan informasi tarian adat tradisional suku Karo, silahkan simak informasi berikut ini.
1. TARI BAKA. Pada zaman dahulu orang karo dikenal dengan suku yang sangat percaya dengan hal-hal yang bersifat mistis. Hampir dalam semua sisi kehidupan mereka mempercayakannya kepada hal-hal mistis, misalnya untuk penyembuhan penyakit. Terinspirasi dari hal ini maka terciptalah tarian tradisional Karo bernama tari Kaka. Tarian ini menggambarkan tentang seorang dukun/paranormal dalam mengobati pasiennya. Dalam tarian ini mempergunakan properti berupa kerajang dan mangkok khusus untuk melakukan ritual pengobatan.
2. TARI
LIMA SERANGKAI. Seni
tari ini sebenarnya bukanlah satu buah tarian seperti tarian pada umumnya.
Tarian ini terdiri dari lima gerakan tari yang dijadikan satu dan dibawakan secara
medley. Gerakan tari yang biasa dibawakan dalam tarian lima serangkai ini
terdiri dari gerakan tari Morah-Morah, Tari Perakut, Tari Cipa Jok, Tari
Patam-Patam Lance dan Tari Kabang Kiung.
3. TARI
PISO SURIT. Piso
Surit adalah sebuah tarian tradisional dari Karo yang menceritakan tentang
penantian seorang kekasih. Penantian yang dilakukan oleh sang pria sangatlah
lama sehingga membuatnya tampak menyedihkan dan digambarkan seperti burung
Pincala. Tarian ini biasanya akan diiringi oleh lagu Piso Surit yang sudah
sangat dikenal oleh masyarakat Karo dan diciptakan oleh seniman legendaris Karo
bernama Djaga Depari.
4. TARI
TONGKAT. Satu
lagi tarian yang menggambarkan tentang kepercayaan orang Karo kepada hal mistis
adalah Tari Tongkat. Tarian ini menggambarkan kepercayaan orang Karo akan
adanya roh halus. Dalam tarian ini digambarkan seseorang yang punya kemampuan
ilmu gaib dan mampu mengusir pengaruh buruk yang disebabkan oleh mahluk-mahluk
halus tersebut. Dalam melakukan ritual pengusiran roh – roh jahat tersebut sang
paranormal memakai sebuah tongkat khusus yang disebut tongkat Panaluan, itulah
mengapa tarian ini disebut dengat tari tongkat. Selain sebagai hiburan,
fungsinya juga sebagai alat komunikasi zaman dulu.
5. TARI
GUNDALA – GUNDALA. Kabarnya
ini sebenarnya bukanlah hanya sebuah tarian semata. tarian ini sebenarnya
berasal dari sebuah ritual yang digunakan oleh masyarakat Karo untuk memanggil
hujan. Dalam tarian ini para penari akan menggunakan topeng kayu dan jubah
sebagai kostumnya. Masyarakat di desa sebenarnya masih melakukan tarian ini
ketika musim kemarau mulai datang dan hujan sudah lama tidak turun.
6. TARI
NDIKKAR. Tarian
Ndikkar merupakan jenis tarian perang yang bersal dari tanah Karo. Tarian ini
lebih terlihat seperti gerakan pencak silat yang dilakukan dengan gerakan yang
sangat lambat namun akan bertempo cepat pada gerakan – gerakan tertentu.
Masyarakat Karo sendiri memakai ilmu beladiri hanya untuk pertahanan diri saja
bukan untuk menyerang orang lain. Tarian ini sering dibawakan sebagai hiburan
bagi masyarakat Karo.
7. GURO –
GURO ARON (TERANG BULAN). Informasinya bahwa Guro – Guro Aron awalnya bukanlah
sebuah tarian dengan gerak tertentu, namun lebih pada sarana bagi muda – mudi
ditanah Karo untuk lebih mengenal kebudayaan Karo. Salah satu yang sangat
digemari oleh para muda – mudi ini adalah tarian tradisional Karo dari sinilah
tercipta tarian Guro – Guro Aron. Tarian ini biasanya akan diiringi oleh alat
musik tradisional Karo, seperti Sarune, Gendang (Singindungi dan Singanaki),
juga dari penganak Dairi.
8. TARI
NDURUNG. Tarian
ini berasal dari kisah putri raja yang mengalami sakit yang cukup lama. Sang
raja merasa sangat khawatir dan bersedih melihat putrinya yang sakit cukup
lama. Karena hal ini sang ratupun berinisiatif untuk menanyakan kepada putrinya
apa yang diinginkannya agar dia segera sembuh. Sang putri pun mengatakan bahwa
ia sangat menginginkan ikan yang ada di perkebunan padi dan buah palma. Dari
kisah inilah tercipta tarian ndurung yang menceritakan bagaimana menangkap ikan
dan melakukan kegiatan diperkebunan tersebut.
Sumber : https://jejakmedan.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon Tinggalkan Pesan