Sifat dermawan dan rendah hati namun tegas tidak membuatnya sombong dan tinggi hati, namun sebaliknya Mbelin Brahmana pada setiap kesempatan selalu mencari dan menambah sahabat-sahabat dan jaringan baru. Tidak heran, jika PMS di bawah kepemimpinan Mbelin
Brahmana dipandang mampu menjadi perekat dan sahabat semua suku serta semua agama khususnya di Sumatera Utara.
Dalam rangka menguatkan hubungan silaturahmi dan persaudaraan sesama anak bangsa serta membangun semangat kebersamaan dan kemitraan lintas suku dan agama di Sumut , 3 (tiga) tokoh etnis/suku H. Ruslan.SH Ketum PB Persatuan Pemuda Jawa (PENDAWA) Indonesia, Mbelin Brahmana Ketum DPP Pemuda Merga Silima (PMS) Indonesia dan Lamsiang Sitompul.SH Ketum DPP Horas Bangso Batak (HBB) melakukan pertemuan silaturahmi dan diskusi baru-baru ini.
"Bhineka Tunggal Ika itu merupakan kekayaan Indonesia
yang harus kita jaga, pelihara dan kembangkan bersama. Bhinneka Tunggal Ika adalah moto atau semboyan bangsa Indonesia yang
tertulis pada lambang
negara Indonesia, Garuda
Pancasila. Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuno yang
artinya adalah “Berbeda-beda tetapi tetap satu”, Jadi siapapapun orangnya jika
berada di Tanah Indonesia, wajib menghormatinya" tegas Mbelin Brahmana.
Ketiga tokoh komunitas etnis/suku sumut itu mengatakan akan berencana akan menggelar satu kegiatan lintas budaya bersama di Sumut sekaligus juga akan mengundang komunitas etnis/ suku lainnya yang ada di Sumut, karena Sumatera Utara adalah miniaturnya Indonesia dimana semua suku yang ada di Indonesia itu ada di Sumut dan sampai saat ini selalu harmonis, rukun dan damai, jadi mari kita bersama sama tetap menjaga persatuan dan kesatuan warga masyarakat Sumatera utara. Dan tiga bulan sekali kami selalu melakukan pertemuan kopi darat rutin sambilan diskusi tentang Budaya,UMKM,perkembangan dan situasi Politik dan lainnya. Keberagaman budaya,suku dan agama di Sumut adalah sesuatu yang sangat terindah dan di syukuri, tekad mereka bertiga.
Menurut Wikipedia, Kata bhinnêka berasal dari dua kata yang mengalami sandi, yaitu bhinna 'terpisah, berbeda' dan ika 'itu'. Kata tunggal berarti 'satu'. Secara harfiah, Bhinneka Tunggal Ika dapat diartikan "Itu berbeda, itu satu", yang bermakna meskipun beranekaragam, pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap merupakan satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan. Kalimat ini merupakan kutipan dari sebuah kakawin Jawa Kuno yaitu kakawin Sutasoma, karangan Mpu Tantular semasa kerajaan Majapahitsekitar abad ke-14, di bawah pemerintahan Raja Rājasanagara, yang juga dikenal sebagai Hayam Wuruk.
Sementara itu Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pemuda Merga Silima (PMS) Kabupaten Dairi - Robert Hendra Ginting, A.P., M.Si mengungkapkan kebanggaannya terhadap sosok Ketum DPP PMS Indonesia yang mampu menjadikan dirinya sahabat semua suku dan sahabat semua agama.
"Apresiasi luar biasa terhadap kepribadian dan kepemimpinan Ketua Umum DPP PMS Indonesia, Bapak Mbelin Brahmana, saya menjadi saksi hidup bahwa komitmen beliau tetap merajut persatuan dan kesatuan bangsa serta menjadikan PMS sebagai perekat keberagaman Indonesia tercinta ini" pungkas Robert Ginting.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon Tinggalkan Pesan