Tio
Fanta Pinem, penyanyi legendaris Karo turun gunung dari Jakarta ke Tigalingga
hanya untuk mengobati kerinduan masyarakat di Tigalingga ini. Hiburan yang ditampilkan
cukup kratif dan bervariasi seperti tarian Jawa, Karo, penampilan 3 grup band,
senam kebugaran, persembahan laggu-lagu dari berbagai etnis. Mulai dari anak
sekolah dasar sampai lansia ikut bergembira menampilkan kebolehan masing-masing
disambut teriakan dan tepukan tangan penonton yang duduk di tikar sepanjang
jalan raya.
Ketua
DPD PMS Dairi dalam sambutannya
memberikan apresiasi luar biasa dan kebanggaannya kepada peserta yang mengisi
pentas seni ini dan ucapan terimakasih kepada Panitia Penyelenggara yang berani
menampilkan event ini walaupun anggarannya masih gotongroyong dari
sumbangan-sumbangan.
Robert
H. Ginting berharap, semua masyarakat turut melestarikan serta menjaga adat
budaya karo di tengah-tengah masyarakat. Jika ada yang berprilaku ataupun
melanggar adat budaya Karo, sebaiknya diberikan teguran dan tidak apatis. Ia
memberikan contoh saat ada acara yang dilakukan Pemerintah Daerah di Kecamatan
Tanah Pinem, sebahagian rombongan memakai pakaian simbol-simbol adat budaya
karo yang kurang metunggung (kurang layak) seperti memakai bulang-bulang
penutup kepala dan cengkok-cengkok dari uis gara tapi bajunya baju kaos
obloong.
Fitri
Tarigan,SE yang juga Penasehat DPD PMS Dairi / Anggota DPRD Kabupaten Dairi
menyampaikan kebanggaannya akan penyelenggaraan acara ini. Harapannya ini akan
terus berlangsung di kemudian hari. Kepada para pengunjung agar tetap menjaga
ketertiban dan protokol kesehatan tetap diperhatikan karena Covid-19 masih ada
di sekitar kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon Tinggalkan Pesan