PMS DAIRI – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pemuda Merga Silima (PMS) Dairi – Robert Hendra Ginting,AP,M.Si menyampaikan informasi kepada redaksi www.PemudaMergaSilimaDairi.blogspot.com bahwa dirinya baru saja mendonorkan darahnya di RSUD Sidikalang. Menurut Robert, dirinya melihat ada postingan di status facebook yang membutuhkan donor golongan darah ‘O’. Seorang ibu yang mengalami pendarahan saat melahirkan bayinya. Robert menghubungi nomor telpon yang dilampirkan pada postingan tersebut dan langsung menuju laboratorium RSUD Sidikalang.
- Kondisi fisik harus dalam keadaan sehat, jasmani maupun rohani.
- Berusia 17-60 tahun. Namun, untuk remaja usia 17 tahun diperbolehkan menjadi donor darah, bila mendapat izin tertulis dari orangtua dan memenuhi persyaratan lain.
- Memiliki berat badan minimal 45 kilogram
- Suhu tubuh 36,6-37,5 derajat Celcius.
- Tekanan darah harus berada di angka 100-160 untuk sistolik dan 70-100 untuk diastolik.
- Saat pemeriksaan, denyut nadi harus sekitar 50-100 kali per menit.
- Kadar hemoglobin minimal 12 gr/dl untuk wanita, dan minimal 12,5 gr/dl untuk pria.
Sesampainya di RSUD Sidikalang bertemu dengan pihak keluarga dan langsung mendaftar di Laboratorium RSUD Sidikalang. Awalnya ditanya petugas untuk siapa donor darahnya, lalu di tanya golongan darah apa. Setelah Kartu Donor Darah di berikan, petugas langsung mengambil darah memakai suntikan untuk diperiksa. Menurut Ketua DPD PMS Dairi ini, ia sudah 25 kali melakukan donor darah sukarela tanpa mengharapkan uang atau apapun juga. Setiap 100 hari sekali direkomendasikan untuk waktu tercepat donor darah berikutnya, karena darah sudah sempurna dan berguna bagi orang yang menerima darah kita.
Berikut ini syarat umum yang harus dipenuhi sebelum melakukan donor darah:
“Setelah melakukan
donor darah, tubuh (lewat sumsum tulang belakang) akan bekerja untuk mengganti
kehilangan darah yang terjadi. Donor darah akan menstimulasi produksi sel darah
merah yang baru, sehingga membantu menjaga kesehatan tubuh Anda. Tahukah Anda bahwa setiap 8 detik, ada
satu orang yang membutuhkan transfusi darah di Indonesia dan setiap menitnya,
ada 10 orang sekarang menanti donasi donor darah? Menurut Badan Kesehatan Dunia
(WHO) tahun 2015, Indonesia kekurangan jumlah produksi darah secara nasional,
yaitu sekitar 500 ribu kantong tiap tahunnya. Bisa jadi kesadaran masyarakat
untuk menjadi pendonor sukarela masih rendah. Padahal, banyak sekali manfaat rutin donor darah bagi kesehatan pendonornya.
Mental Health Foundation menyebut, donor darah dapat mengurangi stres, meningkatkan persepsi terhadap keadaan emosional yang meliputi kepuasan hidup dan kebahagiaan hidup (emotional well-being), baik untuk kesehatan tubuh, membantu menyingkirkan perasaan negatif, menciptakan rasa saling memiliki dan mengurangi perasaan kesepian (isolation).
Lebih
jauh lagi, penelitian pun membuktikan berbagai manfaat donor darah terhadap
kesehatan, apalagi jika dilakukan secara rutin (dengan jarak minimal 3 bulan).
Menurut dr. Nitish Basant Adnani, BMedSc, dari KlikDokter, pada darah terdapat zat besi. “Zat ini memengaruhi kekentalan darah. Kadar zat besi yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan kekentalan darah dan mempercepat proses oksidasi dari kolesterol,” jelasnya.
Lebih lanjut lagi, proses oksidasi tersebut akan menumpuk pada dinding arteri dan ini sama dengan memperbesar peluang Anda terkena serangan jantung dan stroke. Saat Anda rutin donor darah, maka jumlah zat besi dalam darah bisa lebih stabil, yang ini artinya ini dapat menurunkan risiko penyakit jantung.
Manfaat tersebut pun terbukti lewat penelitian yang dipublikasikan di “American Journal of Epidemiology”, yang mana disebut bahwa donor darah turunkan risiko penyakit jantung sebesar 33 persen dan risiko mengalami serangan jantung hingga 88 persen. Selain itu, data dari American Medical Association menyampaikan, donor darah setiap 6 bulan sekali dapat menurunkan risiko Anda yang berusia 43-61 tahun mengalami serangan jantung dan stroke.
Ketika ditanya apakah ingin menyumbangkan darah, tak sedikit orang yang takut bahwa sel darah merahnya berkurang. Tak perlu panik, “Setelah melakukan donor darah, tubuh (lewat sumsum tulang belakang) akan bekerja untuk mengganti kehilangan darah yang terjadi. Donor darah akan menstimulasi produksi sel darah merah yang baru, sehingga membantu menjaga kesehatan tubuh Anda,” ungkap dr. Nitish.
Mendonorkan darah bisa jadi salah satu penunjang diet dan pembakaran kalori yang cukup ampuh. Dengan memberikan sekitar 450 ml darah, dikatakan jumlah kalori yang terbakar adalah sekitar 650 kCal—cukup banyak untuk membantu mencapai berat badan ideal.
Meski demikian, dr. Nitish mengingatkan untuk tidak menjadikan donor darah sebagai cara utama membakar kalori. Anda hanya bisa mendonorkan darah paling cepat setiap 3 bulan, bergantung dari kondisi kesehatan dan kadar hemoglobin yang dimiliki.
Saat Anda donor darah, sejumlah ferritin dari tubuh akan keluar bersama dengan darah yang didonorkan, sehingga kadar ferritin dalam tubuh pendonor pun berkurang. Kata dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter, kadar ferritin yang sedikit ini akan mengurangi stres oksidatif, sehingga mengurangi berbagai gejala sindrom metabolik.
Manfaat ini pun sejalan dengan hasil penelitian yang dimuat dalam jurnal “BMC Medicine”. Sekelompok pasien dengan sindrom metabolik yang menjalani donor darah mengalami penurunan tekanan darah setidaknya 6 minggu setelah donor darah. Tak hanya itu, kadar gula darah dilaporkan berkurang secara signifikan.
“Meski demikian, donor darah tidak dapat menggantikan pengobatan hipertensi dari dokter. Penderita hipertensi yang sedang dalam pengobatan tetap disarankan untuk mengonsumsi obat secara rutin demi mencapai tekanan darah yang normal,” dr. Sepri mengingatkan.
Ini berkaitan dengan kemampuan donor dalah dalam menjaga kadar zat besi agar tetap berada pada batas normal dalam darah. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam “Journal of the National Cancer Institute Volume 100”, orang-orang yang rutin donor darah mengalami penurunan risiko beberapa jenis kanker seperti kanker hati, usus besar, paru, esofagus, dan perut.
Tak hanya itu, dalam “Journal of the National Basic and Clinical Physiology and Pharmacology” disebut bahwa mendonorkan darah dapat menurunkan penanda inflamasi dan meningkatkan kekuatan antioksidan.
Setiap Anda ingin donor darah, prosedur standarnya adalah pemeriksaan darah dari berbagai macam penyakit seperti HIV, hepatitis C, sifilis, dan malaria. Bagi penerima darah, ini merupakan informasi penting sebagai antisipasi penularan penyakit melalui transfusi darah. Sedang bagi pendonor, ini merupakan “rambu peringatan” agar Anda lebih peduli terhadap kesehatan.
Kepada Health, Phillip DeChristopher, M.D., Ph.D., direktur Loyola University Health System, Amerika Serikat, mengatakan bahwa dengan donor darah rutin, Anda akan langsung diberitahu ada atau tidaknya kondisi medis tertentu. Meski demikian, donor darah tak bisa menggantikan kunjungan dokter, ya.
7.
Hidup lebih
lama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon Tinggalkan Pesan